PAGI hari itu sewaktu aku pulang dari padepokanku, pas menuju jalan baru inget aku ternyata g'bawa STNK. Dengan hati
ketar-ketir aku pun pulang. dijalan hatiku berkata, jangan lewat sana..!!
biasanya jalan sana tu ada operasi. tapi aku bilang,ga'papa lah mungkin itu
perasaanku saja toh juga g'sering kok disitu ada operasi. Aku pun melanjutkan
perjalanan tiba-tiba ditengah perjalanan aku kaget aku melihat pakain hijau,
setelah kudekati ternyata itu beneran pakain tetapi pakaiannya pak polisi yang
sedang operasi. Dan tempat operasi tepat dengan dugaanku tadi. Dengan hati dag
dig dug karena STNK motor dibawa
kakakku. prriiiiittt....suara peluit polisi yang sedang menggiring arak-arakan
sepeda motor dan didalam arak-arakan itu salah satunya adalah aku, ya kami pun
digiring layaknya bebek yang sedang digembala oleh pemiliknya. semua menuju
arah pak polisi untuk di wawancarai, tetapi tidak untuk aku, ku parkirkan
motorku di suatu tempat dan aku pun telfon kakakku, tapi g'bisa. lho kenapa?
setelah aku cek ternyata g'ada pulsanya..(duubrraaaak). sisa pulsa hanya bisa
untuk sms, akhirnya aku pun sms kakakku untuk mengirim stnk. selang berapa lama
kemudian polisipun menghampiri ku,
polisi: selamat siang mas, ada sim dan
STNK?
©aku : simnya ada pak cuma STNKnya
itu lupa ketinggal dirumah dan posisinya dibawa kakak saya,tapi tenang pak saya
sudah menyuruh kakak saya membawakannya kessini.
©polisi : ya simnya saja tolong di keluarkan..!!
©aku : (baik sekali polisi ini, aku g'bawa STNK,
tapi cuma disuruh ngeluarin SIMnya saja) (eiits.. tunggu dulu brow setelah saya
ngeluarin SIM..???)"ini pak SIMnya"(setelah dilihat SIMnya tanpa
pikir panjang SIMku langsung di bawa pergi)."hoi, pak mau ©dibawa
kemana..???
©polisi :"saya bawa
dulu"
©aku :"tapi pak, (tidak
menggubris omonganku, polisi pun berlalu menuju tempat wawancara untuk
menyerahkan SIMku ke temannya )© sambil
menunggu sang kakak aku pun ngeluarin buku, lho emangnnya mau ngapain? ya
baca-bacalah. disituasi kayak gini malah baca buku? ya kalau cuma nunggu kan
waktuku terbuang sia-sia, jadi apa salahnya aku membaca.
Baris
demi baris aku nikmati, padahal yang lain pada sibuk ngurus motornya
yang kena tilang. Tapi g'papa aku ingin lain dari pada yang lain. Ditengah
keasyikanku membaca ada salah seorang polisi menghampiri,
©polisi : (sambil merebut kunci motor yang tercentel
di kontak motor, polisi itu tanya)surat-suratnya mas?
©aku : "oh sudah di sita pak, sudah dibawa
kesana"(sambil menunjuk tempat yang dimana tempat itu banyak kerumunan
orang sedang disidang).
©polisi :"o,
ya sudah.(kemudian polisi itu mengembalikkan kunci motorku).
© Aku pun melanjutkan membaca, tapi lagi dan lagi
aku di hampiri polisi.
©polisi :
"mas, ngumpul disana aja..!!"
©aku :
"enggak pak disini aja".
©polisi :
"disana aja mas..!!".
©aku :
"oya, nanti aja".
© Tanpa
menggubris omongan polisi saya pun melanjutkan membaca, ditengah-tengah ke
asyikan membaca tiba-tiba ada yang nyelonong merebut kunci motorku, ya
lagi-lagi ada seorang polisi dengan cepat kilat merebut kunci motorku,
©polisi : "kunci motormu saya bawa".
©aku :"tapi pak, SIM saya sudah ditilang (masak
kunci juga di tilang)
polisi itu pun
cuwek denganku, dia langsung pergi begitu saja.© Karena masih setia dengan buku bacaan ku, aku pun melanjutkan
membaca. tapi ops, Astagfirullah aku kan ada janji dengan seseorang? lalu
bergegas aku maju menuju arah polisi yang memang tugasnya mewawancarai,
©Aku : "gini pak, STNK saya kan ketinggal
dirumah karena di bawa kakak saya, kalau nunggu kakak saya sebentar g'papa
kan"?
©polisi : "o, g'bisa mas,
mas tetep kena tilang.
aku : "lho
pak, kan saya punya STNKnya cuma STNK saya ketinggal dirumah karena dibawa
kakak saya, dan saya sudah meminta kakak saya untuk mengantarkannya kesini,
saya mohon bapak menunggu sebentar".
©polisi : mas kalau tidak bawa STNK mas itu sudah pelanggaran namanya.
©aku : "Tapi pak sayakan cuma minta kita
nunggu sebentar agar STNKnya dibawakan kesini oleh kakak saya. minta
kebijaksanaannya lah pak.."!!
©polisi :
"mas besok sidang saja..!! saya kasih surat tilangnya."©sambil menanyai
tempat sekolah saya, polisi itu menggiringku kesuatu tempat pos untuk membuat
surat tilang, dan ketika mau di buatkan, aku ngomong,
©Aku : "Pak Allah saja kalau seumpama kita
lupa atau membuat kesalahan saja di ampuni, tapi kenapa kita yang sesama manusia
sebagai ciptaannya malah G'seperti itu?
©polisi :
"Mas agama saya juga islam, saya itu juga pernah ngaji lho, lha kok malah
di ceramahi"?
©aku : "bukan
maksud saya menyeramahi bapak, ya saya hanya sekedar sharing aja.
©polisi : "mas pelanggaran anda itu juga ada
undang-undangnya pasal ini ayat ini. jadi berdasarkan undang-undang anda itu
melanggar hukum.
©Aku : "lho pak
ketika DPR membuat undang-undang mereka g' menawari saya. mereka tidak
mendatangi saya untuk menanyai mau tidak kalau di buat undang-undang seperti
ini. semua itu belum pernah sama sekali, saya kasian pak, para rakyat itu
senengnya cuma sebelum pemilu, karena mereka di datangi dikasih kaos, dikasih
sumbangan untuk memperbaiki jalan desa, dll. semua itu dalam rangka mengambil
hati rakyat agar merekalah yang di pilih, mereka rela ngeluarin duit
berjuta-juta hanya ingin jabatan. setelah terpilih apa yang mereka lakukan?
mereka mencampakan kita? apakah ada mereka setelah terpilih dan menduduki
jabatan ada yang mendatangi kita untuk sekedar silaturahmi atau ngasih kaos,
memperbaiki jalan, ngasih uang? g'ada kan. Dan mereka ketika membuat
undang-undang pun tidak meminta pendapat dari kita, atau sekedar tanya
setujukah rakyat kalau kita membuat undang-undang seperti ini? saya katakan
tidak. saya belum pernah menjumpai mereka meminta pendapat dari kita. Kita
belum pernah menjumpai yang seperti itu. Katanya dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat. mana buktinya? perlu diketahui gagasan semacam itu yang di usung
demokrasi itu adalah g'mungkin dipraktekkan. sebab berkumpulnya seluruh rakyat
di satu tempat secara terus menerus untuk memberikan pertimbangan dalam
berbagai urusan itu adalah suatu hal
mustahil yang mustahal. dan belum pernah di praktekkan oleh negara mana pun.
lagi pula gagasan yang semacam itu jelas
bertentangan dengan islam. Di dalam demokrasi kedaulatan ditangan rakyat. coba
kita lihat apa jadinya ketika menentukan boleh dan tidaknya suatu benda,
berdasarkan suara rakyat. Misal miras, oke negara meminta pendapat rakyat,
wahai rakyat kita mau buat undang-undang tentang zina nich, kira-kira gimana
setuju tidak kalau zina di bolehkan. Rakyat pun menjawab, setujuuuu..dan
akhirnya undang-undang berkaitan dengan bolehnya zina pun disahkan. apa
jadinya? atau contoh yang lain, karena pajak miras itu menjadi pendapatan
negara yang jumlahnya lumayan besar , bagaimana kalau minum-minuman keras
diperbolehkan? rakyat pun menjawab, setujuuuu..dan akhirnya pun undang-undang
tentang kebolehan meminum-minuman keras disahkan. apa yang terjadi jika
demikian? pastilah penghuni negara itu akan rusak dunia dan akhirat.© Dan ini adalah niat busuk mereka negara barat
pengusung demokrasi siapa lagi kalau bukan Amerika, inggris dan prancis. Mereka
menjadikan demokrasi sebagai sarana untuk menjajah kekayaan alam kita dan juga
dalam rangka menjerumuskan umat islam kedalam jurang yang begitu dalam.
Diantara bencana paling mengerikan yang menimpa umat manusia adalah ide
kebebasan. ide ini telah mengakibatkan berbagai malapetaka global serta
memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di negara-negara penganut demokrasi
yang lebih hina dari pada derajat segerombolan binatang.
Dalam masyarakat penganut demokrasi,
hubungan seksual menjadi aktivitas yang sah-sah saja seperti halnya minum air,
karena telah disahkan undang-undang yang di tetapkan oleh parlemen di
negaranyab, dan malah direstui oleh tokoh gerejanya. peraturan tersebut
membolehkan hubungan seksual dan pergaulan lelaki-perempuan dengan
sebebas-bebasnya jika masing-masing telah berumur 18 tahun. Negara dan orangtua
tidak berwenang sedikit pun untuk melarang segala perilaku seksual tersebut.© Undang-undang yang ada ternyata tidak sekedar
membenarkan hubungan seksual dengan lawan jenis, tetapi juga telah membolehkan
hubungan seksual sesama jenis. Bahkan, beberapa negara penganut demokrasi telah
mengesahkan perkawinan antara dua orang yang memiliki kelainan seksual: pria
dibolehkan mengawini sesamanya dan wanita pun dibolehkan mengawini sesamanya.
Oleh karena itu, diantara fenomena yang
dianggap wajar dan biasa dalam masyarakat demokrasi ialah ketika anda
menyaksikan di jalan-jalan, taman-taman, dan di gerbong-gerbong kereta api para
pemuda dan pemudi saling berciuman, berangkulan, berpelukan, serta saling
menghisap bibir dan bercumbu. semua ini mereka lakukan tanpa rasa sungkan dan
risih sedikit pun. Perilaku semacam itu oleh mereka sudah dianggap biasa dan
wajar-wajar saja. Para wanita barat juga sudah terbiasa menunggu matahari
terbit pada musim panas dengan cara berbaring di taman-taman dan pantai-pantai
dengan tubuh telanjang, persis seperti keadaan mereka takkala dilahirkan oleh
ibu-ibu mereka, telanjang tanpa penutup kecuali secarik kain yang menutupi
bagian tubuh mereka yang paling vital. Berbagai
perilaku seksual yang menyimpang seperti di atas telah memenuhi masyarakat
demokrasi yang bejat. Perilaku homoseksual antar lelaki, dan lesbian antar
wanita, dan pemuasan seksual dengan binatang telah banyak terjadi. Bahkan ada
diantara mereka melakukan hubungan seksual bersama-sama. Padahal, perilaku
seperti ini tidak akan kita jumpai di kandang-kandang binatang bahkan tidak
akan kita jumpai di kandang ternak sekalipun. maka pantaslah Allah berfirman:
"Terangkanlah kepada-Ku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Apakah kamu dapat menjadi pemelihara
atasnya? Ataukah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau
memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat jalannya".(QS al-Furqân{25}: 43-44).
Dan malapetaka bagi negeri kita yaitu mengadopsi demokrasi untuk
mengatur negara. Dan hasilnya para remaja sekarang bebas melakukan apa saja
tanpa memikirkan akibatnya, termasuk hubungan seksual yang dibungkus atas nama
pacaran. itulah salah satu keberhasilan negara-negara barat dalam rangka
mencekoki para remaja islam agar terlena didalam keterpurukannya. mereka tidak
rela jika umat islam memimpin dunia. Maha besar Allah Swt. yang telah
berfirman:
"Orang-orang yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah,"Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk(yang benar). Sesungguhnya jika kamu (Muhammad) mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan (bukti yang nyata) datang kepadamu, maka
Allah tidak akan lagi menjadi Pelindung dan Penolongmu". jelas sudah bahwa
demokrasi adalah sistem yang bobrok yang akan menuntun manusia kelembah
kenistaan.
Kita bandingkan dengan islam bahwasanya di dalam islam kedaulatan
ditangan syara'. Ketika kita membuat undang-undang maka rujukan kita adalah
Al-qur'an dan sunnah. Dan itulah jalan kebenaran untuk menjadikan negara
selamat dunia dan akhirat. so mari kita kembalikan urusan kita kepada Allah
SWT.
polisi : "Mas kalau anda saya
kasih surat tilang, saya jamin mas g'akan lolos. Mas pasti akan kena
denda,kalau mas bisa lolos dari persidangan maka saya berani bayar mas satu
juta.
aku : "Bukan masalah uangnya
pak, tapi masalahnya saya itu punya STNK pak, cuma ketinggalan.
polisi : Memang mas dari mana atau mau
kemana"?
aku : "Dari pondok pak
mau pulang".
polisi : "Pak
ustadz kok malah ngelanggar hukum".
Aku :
"(lho yang melanggar hukum itu bukannya anda pak? lho kok bisa? ya kalau
mencampakkan hukum-hukum Allah kemudian malah hukum-hukum belanda yang di pakai, lawong jelas-jelas
udah menjajah negeri kita e bisa-bisanya hukumnya di pakai. anda menjadi polisi
berarti anda menjadi penegak hukum, tapi hukum nya Belanda bukan hukum Allah
Subhanahu wata'ala. bukankah itu melanggar hukum,bahkan inilah yang lebih parah
karena menyangkut dunia dan akhirat.) "pak seharusnya yang ditangkap itu
orang-orang yang tidak sholat pak..!! sholat itukan wajib pak..!!
polisi : ya saya hanya menjalankan tugas dari atasan je mas, kalau itu saya langgar saya
yang akan di tangkap provost. emang emas tinggalnya sekarang dimana?
aku : "di pajangan bantul pak, lha kalau bapak
tinggalnya dimana?
polisi : "(sambil
senyum) lha mau maen opo piye?
Aku :"kali
aja kalau mau buat SIM bisa lewat bapak(sekalian minta diskon
&:hahaha...)".
polisi : Gini
aja mas, mas g'papa g' bayar denda. tetapi besok jangan di ulangi lagi..!!
aku : InsyaAllah pak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar