Rabu, 01 Februari 2012

KISAH CINTA BEJO DAN GEMBIL



            Al kisah ada sepasang kekasih yang dilanda cinta.
Mereka adalah bejo dan gembil . ya, dua orang yang sedang memadu kasih tapi belum terikat dengan pernikahan. Si bejo sangat menyukai gembil dan begitu sebaliknya.bejo adalah sesosok pria yang tidak terlalu tampan tapi dia mampu meluluhkan hati si gembil dengan rayuan, karna selain romantis bejo juga humoris, tapi ada satu kekurangan pada bejo yang membuat si gembil selama ini sedikit malu yaitu cedal ketika bicara. Tapi walaupun begitu si gembil menerima bejo apa adanya, itulah gembil yang selalu setia dengan pujaan hatinya. Dia adalah sesosok wanita yang di besarkan dari keluarga yang kaya, memang wajahnya tidak terlalu cantik tapi dia selalu menjaga penampilan biar kelihatan cantik( bahasa kasarnya dipermak, hehe).
            Gembil adalah seorang wanita yang setia. Kesetiaannya itu di buktikan di dalam restoran.
Suatu hari bejo SMS si gembil untuk mengajak makan malam di restoran.
Bejo     : Assalamu’alaikum dek, lagi apa?
Gembil            : lagi novi mas (maksudnya nonton televisi). Emang ada apa mas?
Bejo     : Mas laper nich,“makan di luar yuuuk…!!
Gembil            : dimana mas?
Bejo     : ditempat biasa kita makan.
Gembil            : yuuk tapi aku di jemput ya..!!
Bejo     : oke siap..
Akhirnya pun si bejo meluncur kerumah si gembil dengan motor kesayangannya yaitu si pitung.
Setelah menjemput si gembil si bejo pun tancap gas menuju restoran. Setelah sampai bejo pun melambaikan tangan tanda mau pesan makanan. Sang pelayan restoran pun datang,
Pelayan: mas dan mbak mau pesan apa ya?
Gembil            : saya nasi goreng sama es jeruk pak.
Pelayan: mas nya?
Bejo     : saya juga pesan nasi goyyeng sama es jeyyuk.(opss, kaget sambil nyadar bahwa dia adalah orang yang cedal)
Si gembil pun menundukkan kepala sambil menahan malu karna disaksikan orang banyak waktu itu. Dan sang pelayannyapun ngampet menahan ketawa.
            Setelah makanan disajikan merekapun makan bersama, bejo pun akhirnya memutuskan diam karna takut akan mempermalukan si gembil. Setelah selesai makan pun, mereka langsung pulang.
Malam harinya si bejo pun menerawang langit-langit atap dikamarnya sambil merenungkan atas kejadian yang memalukan itu.
Karena sibejo g’mau kehilangan si gembil maka dia berusaha agar bisa mengucap “nasi goreng”
Nasi goyeng.., nasi goyeng, nasi goyeng…berulang kali dia coba tapi tetap belum bisa, dia pun tidak pantang menyerah untuk latihan, sampai-sampai dia tidak tidur hanya agar bisa mengucap nasi goreng. Karna tekadnya yang kuat. Jam 4 dini hari akhirnya dia bisa bilang nasi goreng. Dia pun sangat senang sekali. Dia bertekad di esok hari dia akan tunjukkan kepada si gembil bahwa dia bisa mengucap nasi goreng. Ke esokan harinya dia mengajak makan lagi di restoran yang sama.
Bejo     : eh dek, aku sudah tidak cedal lagi lho.. yuk kita makan di tempat kemaren.
Gembil            : sebentar saya tes dulu, sekarang coba bilang nasi goreng..!!
Bejo     : nasi goreng, tuu bisakan..
             Akhirnya dengan perasaan senang keduanya makan di restoran yang sama. Si bejo akan menunjukkan kepada pelayan kemaren dan orang yang ada di situ bahwa dia bisa bilang nasi goreng.
Setelah sampai di restoran , belum sempat bejo melambaikan tangan, pelayan itupun sudah menghampirinya,
Pelayan: mas dan mbak mau pesan apa?
Gembil            : seperti biasa pak saya nasi goreng.
Pelayan: minumnya mbak?
Gembil            : es jeruk.
Pelayan: kemudian masnya?
Bejo     : saya pesan nasi goreng.
Pelayan: (sambil terkagum-kagum sang pelayanpun bertanya,) maaf mas kemaren sejauh yang saya tahu mas kalo pesan tidak bisa bilang “R”, tapi sekarang anda kok bisa mas? Kuncinya apa mas? Karna selama ini sepupu saya itu tidak bisa bilang “R” apa tipsnya mas?
Bejo     : (sambil bergaya menggurui, bejo berkata) perbanyak latihan pak, ketika sepupu bapak tidak bisa mengucap nasi goreng maka jangan lupa katakana kepada sepupu bapak, latihanlah berulang-ulang sampai dia bisa mengucap nasi goreng.
Pelayan: begitu ya mas?
Bejo     : o, iya pak, itu harus.
Pelayan: maaf mas malah sampai lupa, mas minumnya apa ya..?
Bejo     : seperti biasa pak saya minum es jeyyuk.(opss.. sambil menutup mulut bejo pun sadar bahwa dia lupa belum latihan ngucap es jeruk)
Pelayan: (sambil berlalu dia berkata) Oalah piye to mas…mas..?
Semua orang di situ pun menertawakannya, tapi tidak untuk sang kekasih.
Akhirnya untuk menenangkan si bejo yang gugup karna ucapannya, si gembil pun berkata,
Gembil            : mas bejo, biarpun kau cedal aku tetap mencintaimu, andai aku bunga maka kaulah yang menjadi kumbangku, andai aku si buta maka kaulah yang menjadi kliwonku..(duuubrraaak)
Itulah bukti kesetiaan si gembil kepada si bejo, dia menerima apa adanya. Semua itu dia lakukan atas nama  cinta.

            Setelah lama mereka menjalin kasih, akhirnya disuatu saat karena bapak dan ibu gembil sedang keluar kota. Maka gembil pun sendirian dirumah. Akhirnya dia sms si bejo:
Gembil            : Assalamu’alaikum mas, lagi apa?
Bejo     : lagi nyantai dek, ada apa dek tumben jam segini sms?
Gembil: gini mas orang tua saya pergi keluar kota, saya takut dirumah kalau sendirian. Mas bisa    nemenin saya g’?
Bejo     : Timbul keraguan dihati bejo, “wah temenin g’ya? Kata pak ustadz kan tidak boleh berduaan ditempat yang sepi?(karna si imin lebih besar dari pada si iman) maka dia memantapkan diri, Ah ga’ papalah kan menolong itu ibadah. Dengan jiwa pahlawan dia pun membalas sms si gembil, “ia dek mas akan segera datang”.
            Setelah sampai merekapun ngobrol-ngobrol panjang, karena mereka berduaan maka setan pun ikut nimbrung. Dan mereka melakukan perbuatan yang memang seharusnya tidak di lakukan. Tanpa memikirkan dosa mereka melakukan zina. Setelah selesai menuruti hawa nafsu mereka, barulah mereka sadar bahwa apa yang telah dilakukannya adalah perbuatan yang masuk kedalam kategori dosa besar sampai-sampai Allah tidak bakal berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak pula memperhatikan mereka serta tidak mau mensucikan mereka, bahkan bagi mereka siksa yang pedih.(HR. Muslim)
Mereka baru sadar bahwa mereka telah di perbudak oleh hawa nafsu mereka sendiri. Tapi apa boleh buat nasi pun telah menjadi bubur, dan bubur pun tidak bisa menjadi nasi lagi. Hari demi hari mereka lalui dengan perasaan bersalah. Bulan demi bulan pun telah berganti, dan ternyata si gembil pun hamil. Akhirnya mereka pun berencana datang kerumah kyai untuk meminta solusi. Harapan si bejo pak kyai bisa menikahkannya di hari itu juga, kan lumayan bisa nikah gratis..he he.
Setelah sampai dirumah pak kyai, mereka pun bicara tantang masalah mereka:
Bejo     : Assalamu’alaikum pak kyai.
Kyai    : wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Bejo     : Begini pak kyai kedatangan kami kesini selain silaturahmi juga mau meminta solusi        islam berkenaan dengan masalah kami.
Kyai    : Apa masalah kalian?
Bejo     : sebelumnya kami berharap pak kyai jangan marah, karena masalah kami adalah masalah yang melanggar aturan agama.
Kyai    : Apa yang sudah kalian perbuat?
Bejo     : kami sudah berzina pak kyai.
Gembil            : iya pak kyai kami sangat menyesal melakukan itu.
Kyai    : Astaghfirullah, masalah kalian bener-bener fatal.
Bejo     : maka dari itu pak kyai kami minta solusi islam.
Kyai    : Baik, (sambil berjalan menuju rak untuk mengambil Al-qur’an kemudian membuka surat An-Nur ayat 2, lalu memberikan Al-qur’an itu kepada si bejo). Bejo bacalah..!!
Bejo     : saya pak kyai..?
Kyai    : ya kamu, emang ada bejo yang lain.
Bejo     : (sambil mencermati tulisan bejo bertanya) maaf pak kyai, tulisannya kok keriting semua ya?
Kyai    : Heehh, itu tulisan arab jangan sembarangan..!!
Bejo     : Maaf pak kyai, saya biasanya baca Koran, tidak biasa baca qur’an.
Kyai    : Bilang saja tidak bisa (pandangan pak kyai pun menuju si gembil) nak gembil kamu bisa membaca?
Gembil            : Maaf pak kyai, saya baru iqro’ 2 jadi belum bisa membaca Al-qur’an.
Kyai    : baik, kalau begitu saya bacakan saja,
“bismillahirrahmanirrahim, azzaa niyatu wazzanii fajliduu kulla waahidimminhumaa miiata jaldatin, walaa tak khudzkum bihimaaro’fatun fii diinillahi ingkuntum tu’minuun billahi wal yaumil aakhir, walyasyhad “adzaa bahumaa too ifatumminal mu’miniin”
Artinya, “perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina , maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhir, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.
Jadi kalian kalau menurut islam harus dicambuk 100x dan disaksikan orang-orang yang beriman.
Keduanya pun kaget dan bejo pun protes,
Bejo     : Biasanya itu langsung di nikahkan pak kyai, tapi kalau ini kok malah dicambuk 100x?
Kyai    : itukan aturan yang dibuat-buat oleh manusia, kalau yang dibaca tadi adalah aturan yang di buat Allah untuk manusia.
Bejo     : Jadi kita benar-benar dicambuk pak kyai?
Kyai    : seharusnya sih begitu, tapi yang wajib menghukum itu adalah penguasa, tetapi kenyataannya pengusa sekarang tidak memakai hukum itu. Akibatnya ya seperti sekarang ini, (batin pak kyai, ya kayak kamu itu..) banyak terjadi kejahatan karena penjahat kalau cuma dikurung ya tidak membikin dia kapok. Maka mari kita kita berusaha dan berdoa agar aturan Allah dapat terlaksana.
Gembil            : Terus bagaimana dengan kami?
Kyai    : bertaubatlah kalian dengan taubatan nasuha dan jangan sekali-kali  mengulangi perbuatan itu lagi..!!
            Dari cerita di atas dapat kita ambil hikmah, bahwa berzina itu adalah perbuatan yang haram dan perkara yang menghantarkan keharaman (pacaran) hukumnya adalah haram sampai-sampai Allah akan melipat gandakan siksa untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam siksaan itu, dalam keadaan terhina.(lihat Al-furqaan ayat 68-69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar