Rabu, 01 Februari 2012

HUKUM PACARAN DAN SOLUSI ISLAM


Kenapa kok saya namai kelas teri, sebelumnya saya Tanya pernah makan ikan teri? Bentuknya pasti kecil, rasanya gimana? Enak sich tapi enaknya pasti sedikit karena memang dagingnya juga dikit. Nah kenapa kok saya namai pacaran kelas teri karena, ya enaknya Cuma dikit. Pacaran kelas teri ini pacaran yang aktivisnya itu sudah tau mana yang bener dan mana yang keblinger, jadi ya dia tau batas-batasannya. Oke brow alangkah indahnya kita dengarkan dulu alasan-alasan para aktifitas tentang pacaran. Kalau kata mereka para aktivis pacaran kelas teri, alasan mereka berpacaran yaitu:

1.BERHEMAT

Pacaran itu bisa menghemat pengeluaran kita. Mungkin kalau kita pas jalan-jalan dengan pacar, nanti pas makan yang cowok tidak punya duit nanti bisa pakai uang ceweknya, jika ceweknya yang tidak punya duit bisa pakai uang cowoknya. Kan jadi ngirit..

2.SEBAGAI TEMAN CURHAT

Dengan kita mempunyai kekasih kalau pas kena masalah nanti bisa curhat dengan kekasih kita, dan minta solusinya agar masalah kita bisa terselesaikan.

3.MENAMBAH MOTIVASI

Pacaran bisa memotivasi kita dalam beribadah. Misal kita bisa rajin ke masjid ketika si doi juga ada disana. Dan juga bisa memotivasi kita dalam belajar karena saling menyemangati untuk slalu meraih prestasi.

4.AGAR SALING KENAL MENGENAL
           
Orang yang tidak berpacaran ibarat mambeli kucing dalam sarung, eh maaf maksudnya membeli kucing dalam karung. Kan kita g’mau memilih istri yang kelihatannya putih tetapi ternyata putihnya karena panu yang merata. Ya kalau dengan pacaran kan kita bisa melihat-lihat dulu putihnya asli atau bajakan.(emangnya barang dagangan?)
JADI APA SALAHNYA DONK KALAU KITA PACARAN..??

oke sob, kita bahas satu-persatu alasan-alasan di atas

1.HEMAT
            Apakah bisa kita bergantian mentraktir makan dengan kekasih kita?
Ya kalau pas pas bawa uang, kalau pas semua g’bawa uang?
Siapa yang bayar..??
Ada kisah yang menarik ketika dua pasang kekasih nekad jalan meskipun g’bawa uang,
Suatu hari mereka jalan-jalan pergi kepantai dari pagi sampai sore. Singkat cerita ketika pulang mampir didepan rumah seseorang untuk sekedar beristirahat, ketika itu tiba-tiba sang wanita pun pingsan. Sang lelaki pun bingung harus berbuat apa. Tak lama kemudian ada yang membuka pintu dari rumah itu. Tuan rumah pun keluar dan menanyakan apa yang sedang terjadi:
Tuan rumah     : ada apa ini?
Laki-laki          : tidak tau pak tiba-tiba pingsan.
Tuan rumah     : oke di bawa kedokter aja..!! kamu bawa duit?
Laki-laki          : sang laki-laki pun menggelengkan kepala menandakan bahwa dia tidak punya uang.
Tuan rumah     : gimana kamu ini, ngajak cewek kok g’bawa duit.
Kemudian sang tuan rumah pun membawa ke rumah sakit. Setelah beberapa lama kemudian si wanita pun siuman. Dan ditanya dokter , kenapa kok bisa pingsan? Saya dari pagi belum makan dok..(duuubrraaak).
Dan akhirnya tuan rumah pun yang membayar biaya pengobatannya. Kemudian mereka pun pulang sambil menahan rasa malu.
 Apa mau seperti cerita diatas? Dari cerita diatas sudah jelas bahwasanya sekedar jalan-jalan pun butuh uang. Dan alasan mereka berpacaran pun g’sesuai dengan kenyataan, karena biasanya kalangan laki-laki yang banyak mengeluarkan biaya. Dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya pacaran bikin kantong bolong, karena setiap jalan dengan si doi pastilah harus membawa uang yang lebih untuk biaya makan, bensin.. dll.
2.SEBAGAI TEMAN CURHAT
            Dengan kita pacaran kalau kita punya masalah  maka kita bisa curhat dengan kekasih kita dan meminta solusinya agar masalah kita bisa terselesaikan.
Ketahuilah sob, tidaklah pantas seseorang berharap kepada orang lain. Sudah sepantasnya kita berharap hanya kepada Allah, karena hanya Dialah sebaik-baik pemberi petunjuk. Saya contohkan, misal saya beli kursi dari seorang tukang kayu yang pandai membuat kursi.
Suatu hari kursi itu rusak. Kemudian ada orang lain yang bukan tukang kayu, lalu orang itu saya suruh memperbaiki kursi saya yang rusak tadi, kira-kira bisa g’?
Bisa sich mungkin, tapi hasilnya pasti g’karuan. Beda kalau kursi itu diperbaiki oleh sang pembuat kursi, pasti hasilnya akan lebih baik. Apa jadinya ketika kita berkeluh kesah dan berharap kepada yang bukan ahlinya?
            Ada sebuah cerita tentang seorang mafia yang sedang  menculik anak dengan sebuah sedan. Di dalam perjalanan karena ingin pipis, maka si anak pun meminta izin kepada si mafia,
Si anak                       : “om, tolong berhenti bentar dong, aku kebelet pipis.”
Si mafia           : “Ah itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
5 menit kemudian, si anak kembali memohon,
Si anak                        : “kebelet niiih”
Si mafia           : “sudahlah, itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
10 menit, lagi-lagi si anak memohon,
Si anak                        : “om, beneran niiiih..!!”
Si mafia           : “Diamlah, itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
Sekitar ½ jam kemudian, terciumlah bau pesing.
Si mafia           :”kok bau pesing? Kamu kencing ya?”
Si anak                        :”ah itu perasaan om aja, ntar juga hilang”
He he he…
            Begitulah ketika kita berkeluh kesah kepada manusia, kita sering kecewa. Berbeda ketika kita mengadu dan berharap kepada Allah. Dan memang sudah sepantasnya kita mengadu dan berharap hanya kepada Allah.
            Di sini kita juga bisa kehilangan privasi, bagaimana tidak ketika kita mengadukan masalah-masalah kita baik dan buruk kepada si doi mungkin kita merasa aman, tapi giliran sudah putus, tidak ada jaminan  kalau akhirnya mantan pacar cerita kepada yang lain.
Bisa kita tarik benang merah bahwa pacaran tidak buat untung, tetapi membuat kita bunting.
3.MENAMBAH MOTIVASI
            Pacaran bisa memotivasi kita menjadi bersemangat, ketika beribadah misalnya, kita bisa rajin ke masjid lantaran si doi juga ada disana, atau mungkin kita bisa semangat belajar karena saling menyemangati.
Hoho… segitunya ya sampai-sampai bisa menjadi motivator,
            Ingat sob, hadist nabi yang berbunyi: “sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang di niatkan.” Kalau niat kita ke masjid hanya karena pengen ketemu si doi, maka ibadah kita akan sia-sia alias tidak dapat pahala. Juga ketika kita menuntut ilmu hanya karena si doi, maka pastilah bukan pahala ilmu yang kita dapat, karena semua itu kembali pada niat.
            Maka luruskan niatmu sob..!! bahwa kita belajar dan beribadah hanya karena Allah semata tidak karena yang lain.
4.AGAR SALING KENAL MENGENAL
            Sekarang saya bertanya apa betul aktifitas orang pacaran itu cuma kenal-mengenal?
Saya katakan tidak..
Ternyata fakta membuktikan bahwa kebanyakan orang berpacaran itu menjurus pada kemaksiatan. Penulis telah mengamati sendiri orang yang sedang berpacaran. Awalnya sich mereka pegangan tangan, selanjutnya berpandang-pandangan seperti menandakan mau melakukan sesuatu. Ya, dan pandangan itu berbuah dengan ciuman. Bahkan penulis pernah di curhati bahwa selama mereka berpacaran, mereka melakukan hubungan yang sepatutnya tidak mereka lakukan yaitu zina…Astaghfirullahal’adzim.
Pihak laki-laki mengaku ketika melakukan hubungan itu mereka lakukan didalam kamar ketika ortu tidak ada dirumah. Perbuatan seperti itu mereka lakukan ketika ghorizah nau’ mereka muncul, kemudian mereka melakukan apa yang telah diharamkan oleh Allah SWT. Dan taukah kamu sob, ternyata Allah tidak mengijinkan mereka untuk menjadi pasangan suami istri. Karena sang laki-laki menikahi wanita lain. Sungguh malang nasib perempuan itu, karena laki-laki yang selama ini dia cintai dan dia rela mengorbankan kesuciannya untuk kekasihnya, ternyata kekasihnya pergi meninggalkannya dan menikahi wanita lain selain dirinya.
            “ Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al-Isra’: 32)
            Sungguh perbuatan zina sangat di larang keras oleh islam besar, Lha kan saya Cuma pacaran, tidak berzina? Jikalau perbuatan zina itu haram maka setiap perbuatan yang mengantarkan orang berbuat zina (pacaran) pastilah juga haram karena kaidah fikih mengatakan:
“al wasiilatu ila al haromi haromun”
artinya : “perantara yang mengantarkan kepada keharaman maka perkara itu juga haram”.

Solusi islam

1.TA’ARUF(perkenalan)
Cara inilah yang kita pakai sebagai jalan untuk menuju pernikahan. Dalam proses ta’aruf ini kamu boleh tanya apapun sampai detail kepada calonmu. Tapi tetep harus sesuai dengan koridor islam diantaranya,
-          G’boleh ngeluarin jurus rayuan gombal, jurus ini sebaiknya kita simpan dan kita keluarkan ketika dia sudah halal untuk kita.
-          G’boleh berdua-duaan, terus gimana kalau mau ketemu?
“siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi muhrimnya, sebab bila demikian setanlah yang menjadi pihak yang ketiga.(HR.Ahmad).”
Merujuk dari hadits di atas kalau mau ketemu ya yang wanita ditemenin muhrimnya. Bisa ibunya, ayahnya, kakaknya, asal jangan sama adiknya, karena biasanya kalau sama adiknya, dikasih permen langsung nurut, hehe..

Terus kalau g’cocok apakah bisa batal?
O, Bisa saja. Kita malah tetep harus milih, mana yang cocok mana yang tidak. Kalau kita mantep dengan dia, maka proses selanjutnya adalah khitbah.

2.KHITBAH
            Adapun pangertian dari khitbah adalah meminta seorang wanita untuk menikah. Sedangkan maknanya secara syar’i adalah iltimasnya seorang laki-laki yang ingin menikah kepada wanita yang ingin di nikahinya atau kepada walinya. Nah inilah cara yang di perbolehkan dalam islam. Disini kita meminta izin kepada bapaknya bahwasanya kita ingin menikahi putrinya.
            Berkaitan dengan ini ada teman senior saya yang mengkhitbah wanita dengan ucapan yang unik. Karena dia asli orang jawa maka saat mengkhitbah pun dia memakai bahasa jawa. Dan karena teman saya sudah kenal dekat dengan bapak dari perempuan yang di khitbahnya, maka cara ngomongnya pun lain dari pada yang lain. Temen saya bilang kepada bapak si perempuan, begini bunyinya, “Nggeh matur bapak , ingkah kapisan kulo mriki badhe silaturahmi, kaping kalehipun kulo mriki badhe ngelamar putri bapak, nek ketampi nggeh Alhamdulillah, nek mboten ketampi nggeh kebangeten.he he he.. itulah ungkapan lamaran yang lucu dan unik yang pernah saya dengar.
            Kalau masalah ucapan dalam melamar pastilah berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Akan tetapi kita patutnya mencontoh ucapan Bilal bin Rabbah(muadzin Rasulullah) dalam melamar. Ada pelajaran yang sangat bagus untuk kita ambil.
            Ketika ia bersama Abu Ruwaihah menghadap kabilah khaulan, Bilal mengemukakan,
“ saya ini Bilal, dan ini saudaraku, kami datang untuk meminang. Dahulu kami barada dalam kesesatan kemudian Allah member petunjuk. Dahulu kami budak-budak belian kemudian Allah memerdekakan…” kata Bilal. Kemudian ia melanjutkan, “ Jika pinangan kami anda terima, kami panjatkan ucapan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dan kalau anda menolak, kami mengucapkan Allahu Akbar. Allah Maha Besar.”
            Sungguh suatu sikap yang menjadi contoh buat kita, ketika pinangannya di terima dia mengucapkan syukur kepada Allah. Dan ketika pinangannya di tolak, dia tetap bersyukur dengan tetap mengagungkan Allah.

NASEHAT UNTUKMU SAHABAT
Sobat kita hidup di dunia hanyalah sebentar saja, hidup ini ibarat satu titik yang terbatas. Akan tetapi satu titik itu menjadi penentu garis panjang yang kekal tanpa batas yaitu di akhirat. Andakan satu titik itu kita isi dengan kesenangan dunia yang bertentangan dengan aturan sang pencipta, maka garis panjang itu akan manjadi neraka yang disediakan untuk kita.
 Akan tetapi jika satu titik itu kita isi dengan perilaku yang di syari’atkan Allah yaitu dengan menjalani semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya maka garis panjang yang kekal tanpa batas itu akan menjadi surga untuk kita.
Maka disini saya mengajak diri saya pribadi dan juga sahabat semua, mari kita manfaatkan satu titik yang terbatas ini untuk mengabdi kepada Allah. Agar garis panjang tanpa batas itu adalah surga yang dijanjikan Allah untuk kita.


1 komentar: